Wakatobi, 30 Oktober 2017. Telah dilaksanakan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) BPS Kabupaten Wakatobi 2017 dengan tema Penguatan Statistik Sektoral dan Metadata Statistik yang dibuka dengan Pengukuhan Forum Data dan Informasi Pembangunan Daerah Kabupaten Wakatobi. Kegiatan ini dihadiri oleh Wakil Bupati Wakatobi, Ilmiati Daud; Kepala BPS Provinsi Sulawesi Tenggara, Ir. Atqo Mardiyanto; serta 63 pimpinan OPD, pimpinan BUMN/BUMD, dan pimpinan perusahaan di Kabupaten Wakatobi.
Kegiatan diawali dengan Pengukuhan Forum Data dan Informasi Pembangunan Daerah Kabupaten Wakatobi. Ilmiati Daud selaku Wakil Bupati Wakatobi membacakan Berita Acara Pengukuhan dilanjutkan dengan sambutan. Beliau menyampaikan apresiasi atas terlaksananya kegiatan hari ini, "Melalui kegiatan FGD dan juga dengan adanya Forum Data, saya berharap wawasan mengenai pelaksanaan statistik sektoral semakin baik, sehingga kita bisa menerjemahkan kalimat 'pentingnya data statistik' ke dalam langkah yang lebih konkret, tepat guna, dan tepat sasaran untuk mencapai visi Wakatobi menjadi Kabupaten Maritim yang Sejahtera dan Berdaya Saing".
Di sesi berikutnya, Ir. Atqo Mardiyanto selaku Kepala BPS Provinsi Sulawesi Tenggara menyampaikan materi Penguatan Statistik Sektoral dan Metadata Statistik. Beliau menjelaskan mengenai mekanisme sistem statistik nasional yang meliputi statistik dasar, statistik sektoral dan statistik khusus. "Untuk mencapai tujuan sinkronisasi data, kita berharap dalam perencanaan, monitoring dan evaluasi hanya ada satu data, yaitu data yang bisa dipertanggungjawabkan", tegas beliau.
Selain itu, beliau juga menjelaskan peran Dinas Komunikasi, Informasi, Statistik, dan Persandian Kabupaten Wakatobi sebagai wali data statistik sektoral, yaitu instansi yang menaungi kegiatan statistik sektoral. Semua kegiatan statistik yang akan dilakukan oleh OPD harus dilaporkan kepada Dinas Komunikasi, Informasi, Statistik, dan Persandian agar dikoordinasikan dan dikonsultasikan kepada BPS. OPD juga berperan memberi masukan mengenai data apa yang perlu diekspos metadatanya kepada masyarakat. Dalam database metadata, tidak akan ada duplikasi. misal data jumlah penduduk, hanya ada satu data yang diekspos.
Sebagai penutup, Ir. Atqo Mardiyanto menegaskan, "Pada prinsipnya tidak ada data yang salah, tetapi yang harus kita lakukan adalah tidak boleh berbohong dalam menyampaikan data."
