Inflasi Kota Kendari bulan September tahun 2020 tercatat sebesar
0,26 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 105,55. Dari 90 Kota, 34
kota mengalami inflasi dan 56 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi
tercatat di Gunungsitoli (Provinsi Sumatera Utara) 1,00 persen dengan
IHK 104,96 dan Inflasi terendah tercatat di Pontianak (Provinsi
Kalimantan Barat) dan Pekanbaru (Provinsi Riau) masing-masing sebesar
0,01 persen dengan IHK masing-masing 105,50 dan 103,44.
Inflasi
yang terjadi di Kota Kendari disebabkan oleh naiknya indeks harga pada
kelompok makanan, minuman, dan tembakau dan kelompok perumahan, air,
listrik, dan bahan bakar rumah tangga masing-masing 0,52 persen;
kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran 0,29 persen; kelompok
perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,24
persen; kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 0,16 persen;
kelompok kesehatan 0,07 persen; serta subkelompok informasi, komunikasi,
dan jasa keuangan 0,01 persen. Kelompok transportasi mengalami deflasi
sebesar 0,07 persen. Sedangkan kelompok pakaian dan alas kaki, kelompok
rekreasi, olahraga, dan budaya, serta kelompok pendidikan tidak
mengalami perubahan/relatif stabil.Komoditas
yang memberikan sumbangan inflasi antara lain bahan bakar rumah tangga,
ikan kembung/ikan gembung/ ikan banyar/ikan gembolo/ikan aso-aso, jeruk
nipis/limau, rokok kretek filter, ikan teri, ayam hidup, daun kelor,
ikan layang/ikan benggol, rokok putih, dan emas perhiasan.Komoditas
yang memberikan sumbangan deflasi antara lain ikan ekor kuning, mie
kering instant, pisang, telur ayam ras, tarif kendaraan roda 4 online,
jagung muda/putren, ikan cakalang/ikan sisik, bayam, bawang merah, dan
daging ayam ras.