Deflasi Kota Kendari bulan November tahun 2020 tercatat sebesar
0,22 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 104,81. Dari 90 Kota, 7
kota mengalami deflasi dan 83 kota mengalami inflasi. Kota Kendari
tercatat sebagai kota yang mengalami deflasi terdalam dan deflasi
terendah tercatat di Meulaboh (Provinsi Aceh) dan Palopo (Provinsi
Sulawesi Selatan) masing-masing 0,01 persen dengan IHK masingmasing
108,02 dan 104,21.
Deflasi yang
terjadi di Kota Kendari disebabkan oleh turunnya indeks harga pada
kelompok makanan, minuman, dan tembakau 1,19 persen dan kelompok
perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga 0,10 persen.
Kelompok yang mengalami inflasi antara lain kelompok transportasi 0,79
persen; kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah
tangga 0,41 persen; kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 0,31
persen; kelompok kesehatan 0,07 persen; kelompok penyediaan makanan dan
minuman/ restoran 0,06 persen; serta kelompok pakaian dan alas kaki 0,02
persen. Sedangkan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan;
kelompok rekreasi, olaraga, dan budaya; serta kelompok pendidikan tidak
mengalami perubahan/relatif stabil.Komoditas
yang memberikan sumbangan deflasi antara lain gula pasir, ikan
tongkol/ikan ambu-ambu, ikan rambe, cabai rawit, kangkung, bayam, daun
kelor, ikan teri, ikan cakalang/ ikan sisik, dan ikan layang/benggol.Komoditas
yang memberikan sumbangan inflasi antara lain angkutan udara, mobil,
bawang merah, bawang putih, minyak goreng, tissu, shampo, air kemasan,
lipstik, dan panci.